Ada beberapa hal yang perlu di
perhatikan untuk berkebun pisang.
Syarat tumbuh tanaman pisang
1. Iklim
Tanaman pisang cocok untuk daerah yang
beriklim tropis dengan kelembaban udara yang cukup tinggi serta dengan kondisi
cuaca yang cukup panas. Namun jika kondisi lahan Anda pada daerah subtropis
atau pegunungan, tidak masalah karena tanaman pisang bisa beradaptasi pada
cuaca yang cukup dingin. Tanaman ini bisa bertahan hidup pada daerah yang
kekurangan air, karena pisang bisa
menyuplai air dari batang yang memiliki kandungan air yang tinggi, namun
konsekuensinya pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.
Perhatikan juga dengan kondisi kecepatan
angin di lokasi lahan anda karena jika kecepatan angin di lahan anda cukup
tinggi bisa merusak daun pisang dan mempengaruhi pertumbuhan tanaman
Kondisi curah hujan yang bagus untuk
budidaya tanaman pisang yaitu pada kisaran 1520-3800 mm per satu kali tumbuh,
dengan asumsi dalam sekali masa tanam terdapat 2 bulan tidak hujan. usahakan
dalam budidaya tanaman pisang untuk membuat guludan supaya tidak ada genangan
air.
2. Media Tanam Pisang
Tanaman pisang bisa tumbuh optimal pada
kondisi tanah yang kaya unsur hara dan memiliki kandungan kapur atau tanah
berat. Tanaman ini memiliki sifat rakus terhadap makanan, sehingga Anda perlu
mempersiapkan lahan yang memiliki unsur hara yang tinggi. Anda bisa melakukan pemupukan
untuk menambah unsur hara tanah dengan menggunakan pupuk kompos dan pupuk
kandang
Tanaman pisang harus mendapatkan pengairan
yang intensif, namun usahakan jangan sampai ada genangan air dalam lahan.
Perhatikan juga dengan kondisi ketinggian air
tanah, untuk di daerah basah yaitu 50-200 cm, sedangkan daerah setengah basah
100-200 cm, dan di daerah kering 50-150 cm. Lokasi lahan yang terkena erosi
tidak akan menghasilkan buah pisang yang baik dan tanaman ini tidak bisa hidup
dengan maksimal pada tanah yang memiliki kandungan garam 0,07%.
3.
Ketinggian Tempat
Ketinggian
tempat tanaman pisang bisa tumbuh pada daerah dataran rendah sampai dataran
tinggi dengan ketinggian dpl. Sedangkan untuk pisang ambon, pisang tanduk, dan
pisang nangka bisa tumbuh baik pada ketinggian 1000 dpl.
B. Tahapan Budidaya Pisang
1. Pemilihan Bibit Pisang
Perbanyakan tanaman pisang
menggunakan cara vegetatif, proses perkembangbiakan melalui tunas atau anak
pisang. Berikut ini persyaratan pembibitan tanaman pisang :
Syarat bibit tanaman pisang yang baik memiliki
panjang 1-1,5 meter dengan diameter sekitar 15-20 cm. Sebaiknya Anda
menggunakan bibit yang berasal dari indukan pisang yang sehat dan berbuah
dengan baik. Ketinggian anakan (bibit) pisang bisa berpengaruh terhadap
produktivitas pisang dalam berbuah ( berpengaruh nyata terhadap jumlah sisir
dalam tiap tandan ).
Terdapat dua jenis pembibitan tanaman
pisang yaitu anakan muda dan anakan dewasa. Sebaiknya Anda menggunakan anakan
dewasa karena biasanya sudah memiliki bakal bunga dan cadangan makanan dalam
bonggol pisang.
Kami menganjurkan, Anda memilih bibit yang
memiliki bentuk daun yang lancip seperti pedang, berhelai daun sempit daripda
menggunakan bibit pisang yang berdaun lebar.
2. Persiapan Bibit
Anda bisa mendapatkan bibit
pisang dengan membeli di toko pembibitan pertanian atau memakai bibit pisang
dari kebun sendiri. Gunakan jarak tanam 2×2 meter untuk budidaya pisang. Jika
Anda menggunakan indukan sendiri sebaiknya membatasi jumlah tunas anakan sekitar
7-9 pada pisang indukan, jika melebihi 9 tunas sebaiknya dilakukan pemotongan
untuk menjaga kualitas bibit pisang anakan.
Sebelum bibit Anda tanam ,
sebaiknya dilakukan sanitasi terlebih dahulu untuk menghindari penularan hama
dan penyakit. Berikut ini langkah-langkah sanitasi pada bibit pisang :
a. Setelah bibit dipotong dari
indukan segera bersihkan tanah yang menempel pada akar.
b.Sebaiknya simpan terlebih dahulu bibit
selana 1-2 hari di lokasi yang teduh supaya luka sehabis pemotongan mengering,
buah daun pisang yang lebar.
c.Lakukan perendaman pada bibit sebatas leher batang
menggunakan insektisida 0,5-1 persen dalam waktu 10 menit. Kemudian bibit
diangin-anginkan sebentar.
d.Jika Anda tidak mempunyai insektisida tidak
masalah, Anda bisa menggunakan air yang mengalir untuk merendam umbi bibit
selama 2 hari.
e.Apabila di lokasi lahan Anda sudah terdapat
hama nematoda , sebaiknya direndam terlebih dahulu di dalam air panas selama
beberapa menit untuk mematikan hama tersebut.
3. Pengolahan Media Tanam
Persiapan lahan untuk budidaya
pisang sebaiknya dipertimbangkan segala aspeknya mulai iklim, kontur tanah,
kemudahan akses dan lain sebagainya. Sebelum menanam pisang sebaiknya Anda
membersihkan gulma, rerumputan liar dan menggemburkan tanah jika masih padat,
membuat saluran pengairan atau drainase dan pembuatan sengkedan jika kontur
tanahnya miring.
4. Proses Penanaman Pisang
a.Penentuan Pola Tanaman
Anda bisa menggunakan pola
tanam tumpang sari pada 3 bulan pertama, karena memang tanaman pisang mempunyai
jarak tanam yang cukup lebar. Jenis tanaman tumpang sari yang bisa Anda
kawinkan dengan tanaman pisang yaitu sayur-sayuran atau tanaman semusim .
b. Pembuatan Lubang Tanam
Ukuran lubang yang disarankan
yaitu 50x50x50 cm untuk jenis tanah berat dan 30x30x30 atau 40x40x40 cm untuk
jenis tanah gembur. Gunakan jarak tanam 3,3 x 3,3 meter.
c. Cara Penanaman
Sebaiknya Anda mulai tanam
pisang pada bulan September-Oktober atau menjelang musim penghujan. Sebelum
tanam pisang sebaiknya Anda memberi pupuk organik semacam pupuk kandang atau
pupuk kompos pada tiap-tiap lubang tanam sebanyak 15-20 kg. Pupuk organik yang
Anda beri sangat mempengaruhi kualitas rasa dari buah pisang.
5. Pemeliharaan Tanaman Pisang
a.Penjarangan
Supaya memperoleh hasil tanam
yang baik, sebaiknya untuk satu rumpun pisang terdapat 3-4 batang. Lakukan
pemotongan tunas/anakan secara berkala sehingga dalam satu rumpun terdapat
berbagai macam anakan yang memiliki usia yang berbeda-beda (fase pertumbuhan).
Setelah mencapai usia 5 tahun, bongkar rumpun tersebut untuk diganti tanaman
pisang yang baru.
b.Penyiangan
Bersihkan gulma dan rerumputan
yang bisa mengganggu pertumbuhan induk dan anakan pisang. Lakukan proses
penyiangan pada waktu penggemburan supaya akar dan tunas pisang bisa bertambah
banyak. Akar pisang memiliki panjang sekitar 15cm di bawah permukaan tanah,
oleh karena itu sebaiknya proses penyiangan tidak perlu Anda lakukan secara
dalam.
c.Perempalan
Daun pisang yang sudah mulai
mengering segera dipangkas untuk menjaga kebersihan dan mencegah penyebaran
hama penyakit. Anda bisa melakukan aktivitas perempalan sewaktu-waktu.
d.Pemupukan
Tanaman pisang sangat
memerlukan jumlah kandungan kalium yang besar dalam tanah. Dalam 1 hektar lahan, dibutuhkan
207 kilogram urea, 138 kilogram super fosfat, 608 kilogram KCl, dan 200
kilogram batu kapur sebagai sumber utama kalsium. Pupuk N (Nitrogen) diberikan
secara rutin 2 kali dalam setahun yang peletakannya di larikan yang mengelilingi rumpun tanaman pisang.
Selesai dipupuk, larikan yang ditaburi pupuk tersebut kemudian ditutup dengan
tanah. Sedangkan untuk pemupukam kalium dan fosfat dilakukan 6 bulan setelah
tanam ( 2 kali dalam satu tahun ).
e.Pengairan dan Penyiraman
Tanaman
pisang bisa tumbuh dengan baik jika pengairannya terjaga. Cara
pengairannya bisa dengan disiram atau mengalirkan air di antara baris tanaman
pisang.
f.Pemeliharaan
Buah
Jika
jantung pisang sudah berjarak 25 cm dari sisir buah pisang terakhir, harus
dilakukan proses pemotongan supaya pertumbuhan buah pisang tidak terganggu.
Apabila sisir buah sudah mengembang dengan sempurna, tandan pisang sebaiknya
dibungkus menggunakan kantung plastik bening untuk menjaga kemulusan buah agar
terhindar dari hama penyakit perusak buah. Gunakan kantong plastik polietilen
(bisa dibeli di toko plastik) setebal 0,5 mm lalu diberi lubang dengan berdiameter
1,25 cm. Atur sedemikian rupa hingga plastik tersebut bisa menutupi 15-45 cm
sampai atas pangkal sisir teratas serta 25 cm di bawah pucuk buah dari sisir
terbawah.
Semoga tulisan ini bisa jadi panduan/ tuntunan anda dalam menanam pisang. Terimakasih